Bagi para pemburu beasiswa dan calon mahasiswa yang bercita-cita melanjutkan studi ke luar negeri, tes TOEFL iBT sering kali menjadi gerbang utama yang wajib dilalui. Tes ini bukan sekadar ujian bahasa Inggris biasa, melainkan sebuah simulasi komprehensif dari tantangan akademis yang akan kamu hadapi di lingkungan perkuliahan internasional. Kunci untuk menaklukkannya bukan hanya terletak pada penguasaan kosakata atau tata bahasa, tetapi pada pemahaman mendalam tentang struktur tes TOEFL iBT itu sendiri.
Memahami setiap bagian, tipe soal, dan alokasi waktu secara detail adalah langkah strategis pertama yang akan memberimu keunggulan signifikan. Dengan mengetahui medan perang yang akan dihadapi, kamu bisa menyusun rencana belajar yang lebih efektif, mengelola waktu dengan lebih baik saat ujian, dan pada akhirnya meraih skor impian. Artikel ini akan mengupas tuntas setiap komponen dalam tes TOEFL iBT, memberimu peta jalan yang jelas untuk memulai persiapanmu.
Apa Itu TOEFL iBT?
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita samakan persepsi. TOEFL iBT (Internet-based Test) adalah format tes TOEFL yang paling umum dan diakui secara luas di seluruh dunia, terutama oleh universitas-universitas di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, dan Australia. Berbeda dengan tes bahasa Inggris lainnya, TOEFL iBT secara spesifik dirancang untuk mengukur kemampuanmu dalam menggunakan dan memahami bahasa Inggris pada level universitas.
Artinya, tes ini akan menguji kemampuanmu untuk membaca teks akademis, mendengarkan perkuliahan, menyampaikan pendapat tentang suatu topik, dan menulis esai sebagai respons terhadap materi yang diberikan. Singkatnya, TOEFL iBT adalah cerminan dari kemampuanmu untuk bertahan dan berhasil di lingkungan akademis berbahasa Inggris.
Perbedaan Mendasar TOEFL iBT vs. ITP dan PBT
Banyak yang masih bingung antara TOEFL iBT, ITP, dan PBT. Meskipun sama-sama membawa nama TOEFL, ketiganya memiliki fungsi, format, dan pengakuan yang sangat berbeda. Memahami perbedaannya sangat penting agar kamu tidak salah memilih tes.
Fitur | TOEFL iBT (Internet-based Test) | TOEFL ITP (Institutional Testing Program) | TOEFL PBT (Paper-based Test) |
---|---|---|---|
Media Tes | Komputer/Internet | Kertas (Paper-based) | Kertas (Paper-based) |
Sesi yang Diuji | Reading, Listening, Speaking, Writing | Reading, Listening, Structure & Written Expression | Reading, Listening, Structure, Writing (TWE) |
Sesi Speaking | Ada, dinilai oleh penilai manusia | Tidak Ada | Tidak Ada |
Pengakuan | Diterima secara global untuk pendaftaran universitas, beasiswa, dan imigrasi. | Umumnya untuk keperluan internal institusi (penjajakan, syarat kelulusan lokal). Tidak untuk mendaftar universitas luar negeri. | Sudah sangat jarang, hanya tersedia di lokasi tanpa akses internet yang memadai. |
Sifat Soal | Terintegrasi (misal: membaca, mendengar, lalu menulis/berbicara). | Tidak terintegrasi. Setiap sesi berdiri sendiri. | Tidak terintegrasi. |
Dari tabel di atas, jelas bahwa jika tujuanmu adalah untuk studi di luar negeri, TOEFL iBT adalah pilihan yang tepat dan tidak bisa digantikan oleh TOEFL ITP ataupun TOEFL PBT.
Struktur Tes TOEFL iBT Terbaru
Sejak pertengahan tahun 2023, ETS sebagai penyelenggara telah memperbarui struktur tes TOEFL iBT menjadi lebih singkat dan efisien. Durasi TOEFL iBT kini kurang dari dua jam, jauh lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya yang memakan waktu lebih dari tiga jam. Perubahan ini dirancang untuk mengurangi kelelahan peserta tanpa mengurangi kualitas penilaian.
Berikut adalah rincian struktur terbaru yang perlu kamu ketahui:
- Reading: 20 pertanyaan, 35 menit.
- Listening: 28 pertanyaan, 36 menit.
- Speaking: 4 tugas, 16 menit.
- Writing: 2 tugas, 29 menit.
Salah satu perubahan penting lainnya adalah penghapusan pertanyaan “eksperimental” yang tidak dinilai. Kini, setiap soal TOEFL yang kamu kerjakan akan berkontribusi langsung pada skormu.
Membongkar 4 Sesi dalam Struktur Tes TOEFL iBT
Sekarang, mari kita selami lebih dalam setiap sesi untuk memahami apa yang sebenarnya diuji dan bagaimana cara terbaik untuk menanganinya.
Sesi 1 – TOEFL Reading
Sesi TOEFL Reading bertujuan mengukur kemampuanmu dalam memahami teks-teks akademis yang biasa ditemukan dalam buku teks perkuliahan. Kamu akan dihadapkan pada 2 bacaan panjang, diikuti oleh masing-masing 10 pertanyaan.
- Tipe Bacaan: Teks ekspositori yang membahas topik dari berbagai bidang ilmu seperti biologi, sejarah, seni, astronomi, atau ilmu sosial. Kamu tidak perlu memiliki pengetahuan sebelumnya tentang topik tersebut; semua jawaban dapat ditemukan di dalam teks.
- Tipe Pertanyaan:
- Factual Information & Negative Factual Information: Menanyakan detail spesifik yang disebutkan (atau tidak disebutkan) dalam teks.
- Vocabulary in Context: Menebak arti sebuah kata atau frasa berdasarkan konteks kalimat.
- Inference & Rhetorical Purpose: Menyimpulkan informasi yang tidak dinyatakan secara eksplisit atau memahami mengapa penulis menggunakan kata/kalimat tertentu.
- Sentence Simplification: Memilih kalimat yang memiliki arti paling mirip dengan kalimat yang disorot dalam teks.
- Insert Text: Menentukan di mana sebuah kalimat baru paling pas untuk disisipkan ke dalam paragraf.
- Prose Summary & Fill in a Table: Merangkum poin-poin utama dari bacaan atau mengkategorikan informasi ke dalam tabel.
Tips Jitu untuk Sesi Reading:
- Bangun Kosakata Akademis: Biasakan membaca artikel jurnal, berita ilmiah, atau esai akademis untuk memperkaya perbendaharaan kata-katamu.
- Latihan Skimming dan Scanning: Jangan membaca kata per kata. Latih kemampuanmu untuk membaca cepat (skimming) guna mendapatkan ide utama dan mencari informasi spesifik (scanning).
- Pahami Struktur Pertanyaan: Kenali setiap jenis contoh soal TOEFL Reading agar kamu tahu apa yang harus dicari saat menjawab.
- Manajemen Waktu: Dengan 35 menit untuk 20 pertanyaan, kamu punya waktu sekitar 1 menit 45 detik per pertanyaan. Jangan terlalu lama terpaku pada satu soal yang sulit.
Sesi 2 – TOEFL Listening
Sesi TOEFL Listening dirancang untuk menguji kemampuanmu memahami percakapan dan perkuliahan dalam bahasa Inggris lisan, lengkap dengan aksen Amerika Utara.
- Tipe Audio:
- Kuliah (Lectures): 3-4 rekaman kuliah, masing-masing berdurasi 3-5 menit, diikuti oleh 6 pertanyaan. Beberapa kuliah mungkin menyertakan interaksi atau pertanyaan dari mahasiswa.
- Percakapan (Conversations): 2-3 rekaman percakapan, masing-masing berdurasi sekitar 3 menit, diikuti oleh 5 pertanyaan. Percakapan ini biasanya terjadi dalam konteks kampus, misalnya antara mahasiswa dengan profesor atau dengan staf administrasi.
- Tipe Pertanyaan:
- Gist-Content (Ide Utama): Menanyakan tujuan utama dari percakapan atau kuliah.
- Detail: Menanyakan informasi spesifik yang disebutkan dalam audio.
- Function (Fungsi): Menanyakan mengapa seorang pembicara mengatakan sesuatu.
- Attitude (Sikap): Memahami perasaan atau opini pembicara.
- Organization: Memahami bagaimana informasi dalam kuliah diatur.
- Connecting Content: Memahami hubungan antar ide dalam audio.
Tips Jitu untuk Sesi Listening:
- Latih Kemampuan Mencatat (Note-Taking): Kamu tidak akan bisa mengingat semua detail. Latih cara mencatat poin-poin penting, hubungan antar ide, dan pertanyaan yang diajukan dalam audio. Gunakan singkatan dan simbol.
- Fokus pada Ide Utama: Saat mendengarkan, selalu coba identifikasi topik utama dan tujuan dari pembicaraan.
- Kenali Penanda Arah (Signposting Language): Pembicara sering menggunakan frasa seperti “First,” “On the other hand,” atau “To wrap up” untuk memberi sinyal struktur pembicaraan. Perhatikan petunjuk ini.
- Dengarkan Berbagai Sumber: Biasakan dirimu mendengarkan podcast, kuliah online (seperti TED Talks), atau dokumenter dalam bahasa Inggris untuk melatih telingamu terhadap berbagai kecepatan bicara dan aksen.
Sesi 3 – TOEFL Speaking
Sesi TOEFL Speaking adalah bagian yang paling menantang bagi banyak orang karena menuntut respons yang cepat dan terstruktur. Kamu akan berbicara melalui mikrofon, dan jawabanmu akan direkam untuk dinilai nanti oleh kombinasi AI dan penilai manusia.
- Struktur Tugas: Terdiri dari 4 tugas.
- Tugas 1 (Independent): Kamu akan diberi pertanyaan tentang topik yang familiar (misalnya, “Apakah kamu setuju atau tidak setuju bahwa mahasiswa harus memiliki pekerjaan paruh waktu?”). Kamu punya 15 detik untuk persiapan dan 45 detik untuk berbicara.
- Tugas 2 (Integrated – Read, Listen, Speak): Kamu akan membaca sebuah pengumuman singkat tentang kehidupan kampus, lalu mendengarkan percakapan dua mahasiswa tentang pengumuman tersebut. Kamu harus merangkum pendapat salah satu mahasiswa. Waktu persiapan 30 detik, waktu bicara 60 detik.
- Tugas 3 (Integrated – Read, Listen, Speak): Kamu akan membaca teks akademis singkat tentang suatu istilah atau konsep, lalu mendengarkan potongan kuliah yang memberikan contoh atau penjelasan lebih lanjut. Kamu harus menjelaskan konsep tersebut menggunakan informasi dari kedua sumber. Waktu persiapan 30 detik, waktu bicara 60 detik.
- Tugas 4 (Integrated – Listen, Speak): Kamu hanya akan mendengarkan potongan kuliah akademis. Kamu harus merangkum poin-poin utama dari kuliah tersebut. Waktu persiapan 20 detik, waktu bicara 60 detik.
Tips Jitu untuk Sesi Speaking:
- Gunakan Template Jawaban: Untuk tugas-tugas terintegrasi, latihlah sebuah struktur jawaban yang konsisten. Misalnya, “The reading passage discusses…, and the professor in the lecture provides an example to illustrate this concept.”
- Latihan dengan Timer: Waktu adalah musuh terbesarmu di sesi ini. Selalu berlatih dengan timer untuk membiasakan dirimu dengan batasan waktu persiapan dan bicara.
- Fokus pada Kejelasan, Bukan Aksen: Penilai tidak mencari aksen penutur asli yang sempurna. Mereka menilai kejelasan ucapan (pronunciation), kelancaran (fluency), penggunaan tata bahasa dan kosakata, serta pengembangan ide yang logis.
- Rekam dan Evaluasi Suaramu: Merekam latihanmu akan membantumu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, seperti jeda yang terlalu panjang, pengucapan yang salah, atau pengulangan kata.
Sesi 4 – TOEFL Writing
Sesi TOEFL Writing mengukur kemampuanmu dalam menulis esai akademis dalam bahasa Inggris. Sesi ini juga menguji kemampuanmu dalam mensintesis informasi dari berbagai sumber.
- Struktur Tugas: Terdiri dari 2 tugas.
- Tugas 1 (Integrated Writing): Kamu akan membaca sebuah teks akademis selama 3 menit, kemudian mendengarkan sebuah kuliah yang membahas topik yang sama, biasanya dari sudut pandang yang berlawanan. Setelah itu, kamu memiliki 20 menit untuk menulis esai yang merangkum poin-poin dalam kuliah dan menjelaskan bagaimana poin-poin tersebut menantang atau membantah poin-poin dalam bacaan. Panjang esai yang disarankan adalah 150-225 kata.
- Tugas 2 (Writing for an Academic Discussion): Ini adalah format tugas yang lebih baru. Kamu akan membaca sebuah pertanyaan yang diposting oleh seorang profesor dalam sebuah forum diskusi online, diikuti oleh dua respons dari mahasiswa lain. Kamu kemudian memiliki 10 menit untuk menulis responsmu sendiri, menyumbangkan pendapat yang relevan dan berbobot ke dalam diskusi tersebut. Panjang tulisan diharapkan minimal 100 kata.
Tips Jitu untuk Sesi Writing:
- Kuasai Seni Parafrase: Pada tugas Integrated Writing, kemampuan untuk menyatakan kembali ide dari bacaan dan rekaman dengan kata-katamu sendiri (paraphrasing) sangatlah krusial untuk menghindari plagiarisme dan menunjukkan pemahaman.
- Buat Kerangka Cepat: Sebelum mulai menulis, luangkan 1-2 menit untuk membuat kerangka singkat. Ini akan memastikan tulisanmu terstruktur dengan baik dan tidak keluar dari topik.
- Perhatikan Hubungan Antar Ide: Untuk tugas pertama, fokus utamamu adalah menunjukkan hubungan (biasanya pertentangan) antara bacaan dan kuliah. Gunakan frasa transisi seperti “In contrast,” “However,” atau “The lecturer challenges this point by stating that…”.
- Latih Mengetik Cepat: Karena tes ini berbasis komputer, kecepatan dan akurasi mengetikmu akan sangat berpengaruh.
Memahami Sistem Skor TOEFL iBT
Setiap dari empat sesi (Reading, Listening, Speaking, Writing) akan dinilai dalam skala 0 hingga 30. Skor TOEFL total adalah penjumlahan dari keempat sesi tersebut, sehingga rentang skor totalnya adalah 0 hingga 120.
Tidak ada istilah “lulus” atau “gagal” dalam TOEFL. Setiap universitas atau institusi menetapkan persyaratan skor minimum mereka sendiri. Umumnya, universitas-universitas kompetitif menargetkan skor di atas 90 atau bahkan 100.
BACA JUGA: Cara Menghitung Skor TOEFL
Persiapan Matang adalah Separuh Kemenangan
Sekarang setelah kamu memahami struktur tes TOEFL iBT secara menyeluruh, langkah selanjutnya adalah persiapan TOEFL yang terencana.
- Ikuti Tes Simulasi: Mulailah dengan mengerjakan tes latihan lengkap untuk mengetahui skor awalanmu dan mengidentifikasi area kelemahan.
- Fokus pada Kelemahan: Alokasikan lebih banyak waktu belajar untuk sesi yang menurutmu paling sulit.
- Perluas Wawasan: Bacalah dan dengarkan materi akademis dari berbagai bidang ilmu untuk membiasakan diri dengan topik dan kosakata yang mungkin muncul.
- Konsisten Berlatih: Sisihkan waktu setiap hari untuk berlatih, meskipun hanya 30 menit. Konsistensi lebih baik daripada belajar SKS (Sistem Kebut Semalam).
- Cek Informasi Resmi: Untuk detail teknis seperti jadwal TOEFL yang tersedia di kotamu dan biaya tes TOEFL terbaru, selalu rujuk ke situs web resmi ETS.
Memahami struktur ini memberimu kekuatan untuk belajar lebih cerdas, bukan hanya lebih keras. Kamu tahu apa yang diharapkan, bagaimana kamu akan dinilai, dan di mana harus memfokuskan energimu. Dengan dedikasi dan strategi yang tepat, sertifikat TOEFL dengan skor tinggi bukan lagi sekadar impian, melainkan tujuan yang sangat mungkin untuk dicapai.